Thomas Lembong belakangan ini namanya menjadi sorotan usai dirinya menjadi salah satu co-captain Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 2024. Tom pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diketahui memiliki kekayaan yang berlimpah.
Co-captain Timnas Amin merupakan lulusan Harvard University dan mendapat gelar Bachelor arts. Setelah lulus kliah ia memulai karirnya di pemerintahan sekitar tahun 1998 yaitu dibadan penyehatan perbankan nasional (BPPN).
Kemudian Tom menjabat sebagai kepala Divisi Asset Management selama dua tahun hingga akhirnya BPPN dibubarkan Megawati tahun 2004 lalu.
Paska kejadian tersebut Tom memutuskan untuk berkarier di dunia swasta. Tom sempat merasakan kerja di Deutsche Bank, Morgan Stanley, dan juga mendirikan Farindo Investment.
Farindo sendiri merupakan sebuah konsorsium yang dibentuk Farallon Capital dan Djarum. Merekalah yang akhirnya mengakuisisi 51% saham Bank BCA (Bank Central Asia). dari BPPN melalui proses strategic private placement tahun 2002 dengan seharga Rp1.775 persaham atau setara Rp5,3 Triliun.
Baca Juga : Ternyata Cawapresnya No Urut 1 Cak Imin tidak Kalah Tajir!!
Dikabarkan Farallon menguasai 90,64% saham di Farindo. Kemudian itu Djarum cuma 9,36 persen. Namun di tahun 2006, Djarum justru menguasai 92,18 persen saham Farindo, alhasil kedua perusahaan raksaksa tersbutlah yang menjadi pemegang saham terbesar di BCA.
Tahun 2015, kepemilikan Farindo berasal dari saham BCA di perkirakan mencapai 47,15 persen lho. Kemudian pada sejak 2009, keluarga Hartono pun jadi yang terkaya di Indonesia. Hal tersebut berkat harga saham BCA yang harganya terus naik.
Dengan total 103 Milyar, Tom tidak memilki aset berupa rumah dan properti. Diketahui bahwa harta kekayaan Thomas Lembong adalah harta bergerak lainnya. Dan ditambah dengan surat beharganya senilai Rp. 100Milyar serta kas angka bernilai Rp. 2,1 Milyar.