Erick Thohir saat ini menduduki posisi sebagai Menteri BUMN pada 23 pada 23 Oktober 2019. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Erik lahir di akarta 30 Mei 1970 dan beliau dipercaya menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah/MES. Anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI), wakil Indonesia di International Olympic Committee (IOC), dan International Basketball Federation (FIBA).
Ia juga terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 16 Februari 2023.
Sebelum berkecimpung di pemerintahan, Erick dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki passion di bidang media dan olahraga.
Pemimpin sekaligus pemilik sejumlah perusahaan media dan klub olahraga, serta terlibat aktif dalam pembinaan olahraga. Sebelum menjadi Menteri BUMN.
Kekayaan Menteri BUMN tersebut juga Fanatstis Rp. 2.3 Triliun.
Baca Juga : Orang No.1 di MNC Group, Ini Kekayaan Hary Tanoesoedibjo
Harta kekayaannya terdiri dari 34 tanah dan bangunan di Depok. Bekasi, Bogor, Badung, Pasuruan, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Tangerang, dan Manggarai Barat, dengan nilai Rp 364 miliar.
Kemudian, terdapat beberapa sejumlah alat transportasi dan mesin. yang meliputi dua mobil Mercedez Bens dan satu motor Honda. Dengan nilai Rp 1,8 miliar, harta bergerak Rp 27 miliar, kas dan setara kas Rp209 miliar. Serta harta lainnya Rp 159 miliar.
Dan, sumber harta kekayaan terbesar Erick tercatat dari surat berharga yakni Rp 1,7 triliun.
Erik juga menaungi Perusahaan media yang dimiliki olehnya diantaranya. PT Mahaka Media Tbk (Perseroan) di Jakarta dengan nama PT Abdi Bangsa pada tanggal 28 November 1992.
Lalu, PT Republika Media Mandiri sejak tahun 1992 Republika merupakan perusahaan media jurnalistik yang menaungi Republika dan Republika Online.
Berikutnya, PT Danapati Abinaya Ivestama (Jak TV) melalui perusahaannya PT Danapati Abinaya Investama.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2005 awalnya dimilik Jawa Pos Group.
Namun, pada 2012, Jak TV diakuisisi perusahaan Erick Thohir dengan nilai akuisisi mencapai Rp55,5 miliar atau 50% saham.