Perjalanan Karier & Kekayaan Roman Abramovich Miliarder Rusia

Roman Abramovich adalah salah satu pengusaha dan investor paling terkenal di dunia, terutama berkat keterlibatannya dalam bisnis minyak, logam, dan sepak bola. Ia dikenal luas sebagai mantan pemilik klub sepak bola Chelsea FC dan sebagai salah satu individu terkaya di Rusia. Abramovich telah membangun kekayaan besar melalui investasi strategis, keberanian mengambil risiko, dan peran pentingnya dalam era privatisasi pasca-Soviet. Artikel ini akan mengulas perjalanan karier, sumber kekayaan Roman Abramovich , serta beberapa aset terbesarnya.

Tunggu apalagi, langsung saja !! Check it Out !!

Baca Juga : Tsai Eng Meng, Orang Kaya Taiwan Pemilik Want Want Group

Latar Belakang dan Awal Karier

Roman Abramovich lahir pada 24 Oktober 1966 di Saratov, Rusia, yang saat itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Setelah kehilangan kedua orang tuanya ketika masih kecil, Abramovich dibesarkan oleh kerabatnya di Moskow. Ia bersekolah di Institut Industri Ukhta, tetapi keluar sebelum menyelesaikan studinya.

Pada akhir 1980-an, ketika Uni Soviet mengalami perestroika (restrukturisasi ekonomi), Abramovich memulai bisnis kecil-kecilan, termasuk penjualan mainan plastik dan produk sehari-hari. Namun, awal karier bisnis Abramovich benar-benar mulai ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 dan Rusia memasuki fase privatisasi besar-besaran.

Awal Karier di Bisnis Minyak dan Logam

Peluang besar datang ketika pemerintah Rusia mulai melakukan privatisasi perusahaan negara, termasuk industri energi dan logam. Abramovich memanfaatkan kesempatan ini dengan berinvestasi dalam sektor minyak dan gas. Pada tahun 1995, bersama pengusaha Boris Berezovsky, Abramovich mengakuisisi saham mayoritas di perusahaan minyak besar Rusia, Sibneft, melalui skema privatisasi yang kontroversial. Pengambilalihan ini membuat Abramovich dan Berezovsky memiliki kendali atas salah satu perusahaan minyak terbesar di Rusia, dan Abramovich segera menjadi salah satu pengusaha paling kaya di negara itu.

Pada tahun-tahun berikutnya, Abramovich terus memperluas portofolio bisnisnya di sektor logam, terutama setelah mengakuisisi Rusal, salah satu produsen aluminium terbesar di dunia, pada tahun 2000. Investasinya di Rusal semakin memperkuat posisinya sebagai tokoh utama dalam industri sumber daya alam global.

Ekspansi Bisnis dan Kepemilikan Chelsea FC

Abramovich mulai mendapatkan perhatian internasional ketika ia membeli klub sepak bola Inggris Chelsea FC pada tahun 2003. Pada saat itu, Chelsea adalah klub yang solid tetapi belum mencapai kesuksesan besar di level domestik maupun Eropa. Abramovich menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain bintang dan pelatih ternama, yang mengubah Chelsea menjadi salah satu klub paling sukses di dunia.

Selama lebih dari dua dekade di bawah kepemilikannya, Chelsea memenangkan berbagai gelar, termasuk:

  • 5 gelar Premier League
  • 5 Piala FA
  • 2 Liga Champions UEFA (2012 dan 2021)
  • 2 Liga Eropa UEFA (2013 dan 2019)

Abramovich dikenal karena investasinya yang besar di dunia sepak bola, yang secara signifikan meningkatkan daya saing Chelsea di tingkat internasional. Namun, ia juga menjadi figur yang sering disorot oleh media karena kekayaannya yang sangat besar dan hubungan bisnisnya dengan elit politik Rusia.

Hubungan dengan Politik dan Sanksi

Sebagai pengusaha sukses di Rusia, Abramovich memiliki hubungan dekat dengan berbagai tokoh politik berpengaruh, termasuk Presiden Vladimir Putin. Hubungannya dengan elite politik Rusia, terutama di era pasca-Soviet, memungkinkannya untuk terus memperluas kekayaannya.

Namun, situasi politik global berubah drastis setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Abramovich, seperti banyak oligarki Rusia lainnya, menghadapi sanksi ekonomi dari berbagai negara, termasuk Inggris dan Uni Eropa. Ia dipaksa menjual Chelsea FC sebagai bagian dari tekanan yang datang dari pemerintah Inggris. Klub tersebut dijual pada Mei 2022 kepada konsorsium yang dipimpin oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital, dengan total harga sekitar £4,25 miliar.

Sanksi tersebut membuat Abramovich harus membekukan sejumlah asetnya di Eropa, termasuk properti dan jet pribadinya. Namun, meskipun terkena sanksi, Abramovich tetap mempertahankan sebagian besar kekayaannya melalui aset-aset di luar Eropa.

Sumber Kekayaan Roman Abramovich

Kekayaan Roman Abramovich terutama berasal dari investasi di sektor minyak, gas, logam, dan properti. Berikut adalah beberapa aset utama dan sumber kekayaannya:

1. Sibneft

Sibneft adalah perusahaan minyak yang menjadi landasan utama kekayaan Abramovich. Pada tahun 2005, Abramovich menjual saham Sibneft ke Gazprom, perusahaan energi milik negara Rusia, dengan harga sekitar $13 miliar. Penjualan ini menjadi salah satu transaksi terbesar dalam sejarah bisnis Rusia dan menempatkan Abramovich sebagai salah satu individu terkaya di dunia pada saat itu.

2. Rusal

Abramovich memiliki saham signifikan di Rusal, perusahaan aluminium terbesar di Rusia dan salah satu yang terbesar di dunia. Melalui kepemilikannya di Rusal, Abramovich terus mengeruk keuntungan besar dari pasar global aluminium.

3. Chelsea FC

Meskipun Abramovich telah menjual Chelsea FC pada tahun 2022, kepemilikan klub tersebut selama hampir 20 tahun menjadi salah satu bagian penting dari portofolio investasinya. Kesuksesan Chelsea di lapangan, serta peningkatan nilai pasar klub, memberikan keuntungan signifikan bagi Abramovich, meskipun ia menyerahkan semua hasil dari penjualan klub kepada yayasan amal.

4. Properti

Abramovich memiliki portofolio properti yang sangat besar, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Beberapa properti mewah miliknya termasuk:

  • Mansion di Kensington Palace Gardens, London, yang dikenal sebagai “Billionaire’s Row.”
  • Château de la Croë, sebuah istana di Côte d’Azur, Prancis.
  • Properti di New York, termasuk townhouse mewah di Manhattan.

5. Yacht Mewah

Abramovich dikenal sebagai pemilik beberapa yacht terbesar dan paling mewah di dunia. Yang paling terkenal adalah Eclipse, yacht terbesar kedua di dunia dengan panjang lebih dari 162 meter. Yacht ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas mewah seperti helipad, kolam renang, bioskop, dan bahkan sistem pertahanan rudal.

6. Investasi Lain

Selain di sektor energi dan logam, Abramovich juga berinvestasi di berbagai sektor lain, termasuk media, teknologi, dan keuangan. Ia juga memiliki saham di berbagai perusahaan melalui dana investasinya.

Total Kekayaan

Kekayaan Roman Abramovich telah mengalami fluktuasi signifikan selama bertahun-tahun. Pada puncak kejayaannya, kekayaan bersih Abramovich diperkirakan mencapai lebih dari $20 miliar. Namun, setelah sanksi yang diterapkan pada tahun 2022 dan penjualan Chelsea FC, Forbes memperkirakan kekayaan bersih Abramovich pada tahun 2023 sekitar $9 miliar.

Meski terkena sanksi dan kehilangan sejumlah aset di Eropa, Abramovich masih tetap menjadi salah satu individu terkaya di dunia, dengan investasi yang tersebar di seluruh dunia dan kekayaan yang signifikan di luar jangkauan negara-negara Barat.

Gaya Hidup dan Filantropi

Roman Abramovich dikenal sebagai salah satu oligarki Rusia dengan gaya hidup mewah. Selain memiliki yacht terbesar di dunia dan berbagai properti mewah, Abramovich juga gemar mengoleksi karya seni dan sering terlihat di berbagai acara sosial kelas atas.

Namun, di balik gaya hidup mewahnya, Abramovich juga memiliki sisi filantropis. Ia telah menyumbangkan miliaran dolar untuk mendukung proyek-proyek kemanusiaan, terutama di Rusia dan Israel. Abramovich mendukung berbagai program di bidang pendidikan, kesehatan, dan seni, serta memberikan sumbangan besar untuk pembangunan komunitas Yahudi di berbagai negara.

radjaspin